"Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa."
Pasal ke 11
Pada bait di atas memiliki makna : bahwa saling membantulah kepada sesama manusia, terutama kepada sesama bangsa. Karena saling membantu sesama sangatlah penting bagi kelangsungan hidup, terutama dalam bersosial.
Maknanya:
"Hendak jadi kepala
Buang perangal yang cela."
Pada bait ini memiliki makna: bahwa seseorang pemimpin hendaknya membuang sifat-sifat tercela, karena sifat tersebut akan merugikan anggotanya.
Maknanya:
"Hendak memegang amanat
Buanglah khianat."
Pada bait ini memiliki makna: bahwa jika engkau memegang amanat buanglah sifat-sifat khianat atau ingkar janji, karena sebuah amanat merupakan sesuatu hal yang harus disampaikan.
Maknanya:
"Hendak marah
Dahlukan hujjah."
Pada bait ini memiliki makna: bahwa jikalau akan marah kepada seseorang maka harus tahu dulu penyebabnya. Jika memang melakukan kesalahan hendaknya dinasehati terlebih dahulu, jangan langsung memarahi orang yang belum pasti apa penyebabnya.
Maknanya:
"Hendak ramai
Murahkan perangal."
Pada bait ini memiliki makna: bahwa jika tidak ingin mempunyai sifat sombong maka rendahkanlah sifat batin yang kurang baik. Karena sifat sombong merupakan sesuatu yang tidak baik dan sangat tidak disukai oleh orang lain.
Maknanya:
Pasal kesebelas dalam Gurindam Dua Belas ini memberikan ajaran bahwa menjadi seorang pemimpin harus membuang sifat tercela dan merendahkan sifat batin, jika tidak ingin memiliki sifat sombong. Kita sebagai makhluk sosial kita harus saling membantu kepada sesama. Seperti halnya ketika kita akan marah dengan orang lain, maka kita harus tahu dulu apa penyebabnya. Selain itu jangan memrugikan orang lain ketika kita sendiri tidak mau dirugikan. Ketik mendapat suatu amanah, jangan sampai kita mempunyai sifat khianat atau sifat yang ingkar janji, karena itu merupakan perbuatan yang tidak baik dan merugikan orang lain.
Kesimpulan:
(Sumber: Saad, Ibnu. dkk. 2015. Makna Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji. Malang: Universitas Negeri Malang)