"Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut."
Pasal ke 2
Pada bait di atas memiliki makna : yaitu mengenal semua keempat hal yang telah disebutkan di gurindam fasal yang pertama. Apabila seseorang telah mengenal keempat hal di atas, niscaya orang tersebut akan benar-benar takut bila meninggalkan perintah dan melakukan hal yang dilarang oleh Allah.
Maknanya:
"Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang."
Pada bait ini memiliki makna: Apabila seseorang tidak melakukan sholat, orang tersebut diibaratkan seperti rumah yang tidak bertiang. Rumah yang tidak bertiang akan ambruk, dan bisa jadi membuat pemilik rumah celaka. Begitu pula orang yang tidak melakukan sholat, hidupnya akan rapuh, mudah goyah, dan akan membuat celaka.
Maknanya:
"Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa."
Pada bait ini memiliki makna: tidak berpuasa pada bulan Ramadhan dengan tanpa alasan yang diperbolehkan oleh agama. Apabila seseorang meninggalkan puasa wajib tanpa alasan yang diperbolehkan dalam agama, maka orang tersebut tidak mendapat dua termasa. Maksud dua termasa adalah kesenangan di dua alam, yaitu kesenangan di dunia dan akhirat.
Maknanya:
"Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah lah hartanya beroleh berkat."
Pada bait ini memiliki makna: yaitu orang tidak memberikan zakatnya (mengeluarkan sebagian hartanya berdasarkan aturan agama kepada mustahik). Apabila orang tidak berzakat, harta yang dimiliki tidak akan barokah (bertambahnya kebaikan dalam kebaikan). Artinya, harta tersebut tidak akan membawa kebaikan bagi pemiliknya.
Maknanya:
"Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji."
Pada bait ini memiliki makna: meninggalkan haji adalah tidak melaksanakan ibadah haji, dalam hal ini hanya orang mampu. Apabila harta yang dimiliki cukup untuk berangkat ibadah haji, tetapi tidak melakukan haji. Maka orang tersebut dianggap tidak menyempurnakan janji pada Tuhan. Janji yang dimaksud adalah rukun Islam.dengan dunia.
Maknanya:
Pasal kedua ini membicarakan tentang pentingnya menjalankan rukun islam. Hal ini dikarenakan rukun islam adalah tiang utama dalam agama islam, juga kunci dari keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Maka hendaknya orang beragama Islam yang beriman melaksanakan rukun islam dengan baik.
Kesimpulan:
(Sumber: Saad, Ibnu. dkk. 2015. Makna Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji. Malang: Universitas Negeri Malang)