"Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia ia itulah setan."
Pasal ke 9
Pada bait di atas memiliki makna : bahwa setan merupakan makhluk yang suka melakukan pekerjaan yang tidak baik sehingga orang yang suka melakukan pekerjaan yang tidak baik sama dengan setan.
Maknanya:
"Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa."
Pada bait ini memiliki makna: bahwa perempuan tua yang seharusnya semakin taat dengan yang Mahakuasa sebaliknya malah berbuat jahat sehingga kejahatan yang dilakukan perempuan tua diibaratkan sebagai pemimpin iblis. Maka sebagai seorang manusia yang baik, kita hendaknya tidak melakukan suatu kejahatan dan semakin sadar karena usia telah menginjak dewasa.
Maknanya:
"Kepada segala hamba-hamba raja
Di situlah setan tempatnya manja."
Pada bait ini memiliki makna: bahwa hamba-hamba yang tunduk kepada raja dengan niatan agar memperoleh sebagian kekayaan raja sehingga dari situlah setan menggoda.Sifat malas karena bergantung pada harta yang dimiliki pemimpin tersebutlah yang membuat setan menggoda manusia.
Maknanya:
"Kebanyakan orang yang muda-muda
Di situlah setan tempat tergoda."
Pada bait ini memiliki makna: agar senantiasa menjaga iman khususnya kepada kaula muda yang menjadi sasaran utama godaan setan. Para pemuda hendaknya meningkatkan imannya agar tidak tergoda dengan rayuan setan. Hal ini dikarenakan setan suka menggoda kaum muda yang imannya terkadang masih goyah.
Maknanya:
"Perkumpulan laki-laki dengan perempuan
Di situlah setan punya jamuan."
Pada bait ini memiliki makna: bahwa perkumpulan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim menjadikan setan senang dan berusaha menggodanya agar melakukan perbuatan dosa. Oleh karena itu, perkumpulan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim hendaknya dihindari.
Maknanya:
"Adapun orang tua yang hemat
Setan tak suka membuat sahabat."
Pada bait ini memiliki makna: bahwa sesuatu yang tidak disenangi setan adalah hamba Allah yang mentaati perintah-Nya. Menaati perintah Allah ini misalnya adalah dengan tidak menyianyiakan waktu. Jika kita tidak menyianyiakan waktu, maka kita telah menutup celah bagi setan untuk menggoda kita.
Maknanya:
"Jika orang muda kuat berguru
Dengan setan jadi berseteru."
Pada bait ini memiliki makna: bahwa jika ingin terhindar dari godaan setan maka menghindari kebodohan dengan jalan menuntut ilmu. Seorang yang gemar mencari ilmu akan terhindar dari kebodohan yang merupakan jalan utama setan menggoda.
Maknanya:
Pasal kesembilan dalam Gurindam Dua Belas ini maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan fasal ini mengandung makna berupa nasihat dalam pergaulan hidup sesama manusia agar terhindar dari godaan setan. Perilaku-perilaku yang harus dilakukan agar tidak tergoda setan, diantaranya seperti menghindari perilaku buruk, tidak tergoda akan harta pemimpin, menghindari perkumpulan laki-laki dan perempuan bukan muhrim yang tidak bermanfaat, tidak menyianyiakan waktu, dan senantiasa belajar agar terhindar dari kebodohan.
Kesimpulan:
(Sumber: Saad, Ibnu. dkk. 2015. Makna Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji. Malang: Universitas Negeri Malang)