"Apabila terpelihara mata

Sedikitlah cita-cita."

Pasal ke 3

Pada bait di atas memiliki makna : untuk menjaga pandangan mata kita dari hal-hal yang tidak bermanfaat. Jangan sampai hal-hal yang bersifat keduniawian dan apa-apa yang dilarang dilihat membutakan mata kita.

Maknanya:

"Apabila terpelihara kuping

Khabar yang jahat tiadalah damping."

Pada bait ini memiliki makna: untuk menjaga telinga kita dari kabar-kabar buruk yang tidak sepatutnya didengar. Bila telinga kita terhindar dari mendengar gunjingan dan hasutan, nisacaya kabar buruk dan jahat tidak akan menghampiri kita.

Maknanya:

"Apabila terpelihara lidah

Niscaya dapat daripadanya faedah."

Pada bait ini memiliki makna: menggambarkan ajaran untuk senantiasa menjaga lidah kita agar tidak berbicara yang tidak bermanfaat dan menyakiti orang lain. Bila lidah kita terpelihara dari hal-hal yang buruk, niscaya akan mendapatkan manfaat dan keberuntungannya.

Maknanya:

"Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan

Daripada segala berat dan ringan."

Pada bait ini memiliki makna: menggambarkan betapa pentingnya kita memelihara tangan. Maksud memelihara tangan yaitu menjaga tangan agar tidak melakukan perbuatan maksiat dan tidak mengambil sesuatu yang bukan hak kita.

Maknanya:

"Apabila perut terlalu penuh

Keluarlah fi’il yang tiada senonoh."

Pada bait ini memiliki makna: tentang pentingnya menjaga hawa nafsu kita. Hawa nafsu yang kita miliki hendaknya dapat dijaga dan dikendalikan agar tidak melakukan perbuatan yang dilarang.

Maknanya:

"Anggota tangan hendaklah ingat

Di situlah banyak orang yang hilang semangat."

Pada bait ini memiliki makna: menunjukkan ajakan untuk semangat dalam menjalani kehidupan. Manusia hendaknya selalu ingat apa tujuan hidupnya sehingga dapat menjalani kehidupannya dengan semangat.

Maknanya:

"Hendaklah peliharakan kaki

Daripada berjalan membawa rugi."

Pada bait ini memiliki makna: betapa pentingnya kita menjaga perilaku kaki kita. Jangan merugikan diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan maksiat. Manusia hendaknya melangkah di jalan yang benar dan di ridhoi oleh Allah SWT.

Maknanya:

Pasal ketiga ini mengandung makna tentang ajakan untuk memelihara budi pekerti kita. Budi pekerti ini dapat dijaga dengan cara memelihara anggota tubuh kita dari perbuatan buruk. Anggota tubuh yang harus dijaga dari kemaksiatan diantaranya adalah mata, kuping, lidah, tangan, dan kaki. Selain itu pentingnya menjaga hawa nafsu dan semangat hidup juga tertuang pada fasal ini.

Kesimpulan:

(Sumber: Saad, Ibnu. dkk. 2015. Makna Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji. Malang: Universitas Negeri Malang)